Tradisi
Masyarakat Indonesia zaman prasejarah
1.Sistem Kepercayaan
Sistem kepercayaan mulai muncul sejak
masa berburu & mengumpulkan makanan ( Food Gathering ) dengan ditemukan bukti
terdapat lukisan tangan bercap tanah
merah yang memberikan lambang sumber kekuatanatau simbol perlindungan diri
terhadap roh jahat. Dalam perkembangannya muncul kepercayaan
a.
Animisme yaitu kepercayaan terhadap roh
nenek moyang
b.
Dinamisme,
yaitu kepercayaan yang mengangap bahwa setiap benda memiliki kekuatan ghoib
c.
Totemisme,
yaitu kepercayaan terhadp hewan tertentu yang dikeramatkan.
2. Sistem Kemasyarakatan
Sitem kegotongroyongan, kekeluargaan ,dan
kerja sama serta pembagian kerja makin mantap dalam organisasi meskipun sangat
sederhana. Adanya upacara menunjukkan masyarakat mulai mengenal status sosial,
kekerabatan, dan hubungan perkawinan. Musyawarah pada Musyawarah, merupakan
pengambilan keputusan yang tepat.
3. Pertanian
Pada awalnya denagn sistem ladang berpindah
yang kemudian berkembang menjadi sistem bersawah tetap. Dengan demikian, secara
tidak langsung kemampuan kemampuan mereka bertambah melalui panca usaha tani
meskipun dalam taraf sederhana. Alat-alat pertanian pun juga semakin bertambah
maju seiring dengan perubahan zaman.
4. Perlayaran
Keadaan geografis indonesia yang merupakan
negara kepulauan,pulau yang satu dengan yang lain dipisahkan olaeh lautan
menyababkan bangsa indonesia memiliki kemampuan berlayar. Relief perahu
bercadik di Candi Borobudur merupakan bukti bahwa indenesia ahli dalam bidang pelayaran.
5. Bahasa
Bahasa yang dipakai nenek moyang kita
termasuk bahasa Austronesia (Melayu Polinesia). Menurut H. ken, bahasa Austronia
yang sampai ke indonesia ini berasal
dari daerah campa, Vietnam, Kamboja, dan sekitarnya.
6. Iptek
Ilmu astronomi (ilmu Perbintangan) sangat
penting dalam menentukan musim untuk keperluan pertanian dan aktivitas
perlayaran. Teknologi yang mereka kuasai terutama teknik pengecoran logam, baik
melalui teknik bivolve maupun dengan
teknik a cire perdue.
A. Cara bivalve
Mula-mula
dibuat tuangan atau cetakan dari tanah liat yang dibakar. Tuangan atau cetakan
itu terdiri daridua bagian yang digabungkan menjadi satu sebelum diisi denga
cairan perunggu. Setelah cairan logam yang dimasukkan telah membeku,ccetakan lalu
dipisahkan. Cara ini hanya dapat digunakan untuk membuat benda-benda yang
bentuknya sederhana dan akan selalu meniggalkan suatu garis yaitu bekas
sambungan cetakan.
B. Cara a cire perdue
Barang
yang akan dicetak lebih dulu dibuat dari lilin. Kemudian lilin dibalut denag
tanah liat, lalu dibakar. Lilin akan meleleh keluar dari lubang yang sengaja di
buat. Bekas lilin tadi kemu
dian
diisi dangan cairan perunggu. Sesudah logam mengeras cetakan dipecahkan.
7. kesenian
Seni dalam arti yang luas ternyata
telah dikenal dan dikuasai oleh bangsa kita. Seni membuat barang menghasilkan
benda-benda yang beraneka ragam, halus dan indah terutama benda logam. Seni
gamelan dan seni wayang serta seni lukis (membatik) dapat dijadikan sebagai
hiburan maupun sebagai wujud Kreatifitas bangsa Indonesia yang tinggi.
8. Ekonomi
Dengan hasil produksi yang tinggi pada masa
bercocok tanam muncullah aktifitas perdagannag dalam bentuk barter. Hubungan
perdagannag bertambah luas ketika memasuki zaman logam sebab tidak setiap
daerah memiliki atau menghasilkan logam.
C. Jejak-Jejek
Sejarah Indonesia
1.
Folklore
(cerita rakyat)
Folklore
adalah adat istiadat tradisional dan cerita rakyat yang diwariskan secara
turun-temurun dan tidak di bukukan. Folklore di bedakan menjadi dua, yaitu
folklore lisan dan non lisan.
a. Floklore
lisan
Di
Indonesia sebagai besar cerita rakyat di tuturkan dalam bahasa daerah. Bahasa
daerah di Indonesia beraneka ragam, seperti:Bahasa Jawa (di Jawa Tengah, Jawa
timur, dan banten), Bahasa melayu (Sumatra barat, Bengkulu, Riau), Bahasa Batak
(Sumatara Utara), Bahasa betawi (Jakarta), dan lain-lain. Cerita rakyat pada
umumnya tidak dikenal pengarangnya sehingga di anggap sebagai umumyang
mendukungnya. Biasanya terbesar dari mulut kemulut sehingga penyebarannya mengalami
perubahan atau penyimpangan bentuk serta isinya dari yang terdahulu sehingga
lahirnya berbagai versi cerita rakyat. Begitu pula ketika mendapat pengaruh
dari luar yang meenyusup dalam cerita maka pengaruh asing pun dapat di telaah,
baik unsur-unsurnya maupun latar belakang kultural.
Cerita
rakyt yang hidup dalam masyarakat memiliki fungsi, antara lain sebagai berikut.
1)
Sebagai
unsur hiburan
Terlihat
saat apa cerita itu dituturkan. Biasnya pada waktu malam, ketoka orang-orang
sudah selesai dengan pekerjaan.di suatu tempat merekai berkerumun mendengarkan
terbang, gambang, dan sebagainya. Penyebabnya ada juga yang melalui pementasan
teaterrakyat yang dilakonkan olaeh
beberapa orang dengan menggunakan kostum
sesuai peranannya. Ada lagi jenis penuturan cerita rakyat yang di anggap
sacral, penuturan di pilih orang-orang tertentu yang memiliki dan menguasai
dunia ghaib. Apabila upacara sacral itu hanya dilaksanakan sekali setahum maka
cerita yang di anggap itu pun hanya bisa di dengar sekali setahun pula.
2)
Sebagai
sarana pendidikan
Sesunggauhnya
bercerita pada dasarnya ingin menyampaikan pesan atau amanat yang bermanfaat
bagi perkembangan watak dan kepribadian para pendengarnya. Dengan dikemas
melalui cerita yang mengasyikan maka
nashihat akan mudah diterima dan ajaran yang terkandung dalam cerita itu mudah
diserap.
3)
Sebagai penggalan rasa ke setia kawanan
diantara warga yang menjadi pemilik cerita tersebut.
Karena
merasa memilki perasaan keturunan dan bernenek moyang sama itulah yang mengikat
batin mereka dan se akan-akan disahkan
oleh kisah leluhur yang dituturkan dalam bentuk cerita rakyat.
4) Sebagai pengokoh nilai-nilai
social budaya yang berlaku salam masyarakat
Dalam
cerita rakyat terkandung ajaran etika dan moral yang bisa dipakai sebagai pedoman-pedoman bermasyarakat,
terhadap larangan dan pantangan yang perlu di hindari dan bagi masyarakat
penduduknya bisa menjadi tuntunan tingkah laku dalam pergaulan sosial yang
diberikan kepada para pendengar tanpa dipaksa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar