Revolusi Hijau di
Indonesia
Revolusi Hijau di Indonesia di mulai sejak berlakunya
UU Agraria pada tahun 1870 yang dikeluarkan oleh pemerintah kolonial Belanda, sehingga di Indonesia dapat
dikembangkan berbagai jenis tanaman. Dalam perkembangan kemudian , pada masa
Orde Baru, program Revolusi Hijau
digunakan sebagai salah satu cara untuk meningkatkan produksi pangan di Indonesia, terutama produksi beras.
Revolusi Hijau ini dilaksanakan sebagai secara sistematis, terprogram, dan terus –menerus sehingga dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Hal itu dibuktikan dengan
Indonesia mampu meningkatkan swasembada pangan yaitu penghasil beras sehingga
Presiden Soeharto mendapat penghargaan Nobel.
Usaha yang dilakukan
pemerintah Orde Baru untuk meninggatkan swaembada pangan nasional yaitu,
a.
Program Bimbingan
Massal (Bimas) untuk meningkatkan produksi beras.
- Program Intensifikasi Massal (Inmas) yang merupakan kelanjutan Bimas.
- Program Intensifikasi Khusus (Insus) yang merupakan upaya peningkatan produksi per unit.
- Program Supra Intensifikasi Khusus (Supra Insus) yang dapat meningkatkan swasembada beras.
Program-program
di atas dikembangkan melalui intensifikasi pertanian, yaitu upaya peningkatan
produksi per unit dan eksensifikasi, yaitu upaya perluasan areal pertanian.
Revolusi
Hijau di Indonesia diformulasikan dalam konsep Pancausaha Tani dan Saptausaha
Tani.
Pancausaha
Tani mamiliki langkah-langkah yaitu:
a.
Pemilihan dan penggunaan bibit unggul atau varietas unggul.
- Pempukukan yang teratur.
- Pengairan yang cukup.
- Pemberantasan hama secara intensif
- Teknik penanaman yang lebih teratur
Untuk
meningkatkan produksi pangan d an produksi pertanian umumnya dilakuan dengan
empat usaha pokok, yaitu sebagai berikut,
a.
Intensifikasi pertanian : usaha meningkatkan produksi
pertanian dengan menerapkan panca usaha tani.
- Ekstensifikasi pertanian : usaha meningkatkan produksi pertanian dengan membuka lahan baru termasuk usaha penangkapan ikan dan penanaman rumput untuk makanan tenak.
- Diversifikasi pertanian : usaha meningkatkan produksi pertanian dengan keanekaragaman usaha tani.
- Rehabilitasi pertanian : usaha meningkatkan produksi pertanian dengan pemulihan kemampuann daya produktivitas sumber daya pertanian yang sudah kritis.
Sedangkan
Saptasauna Tani memiliki langkah-langkah serupa Pancausaha Tani ditambah
pengolahan dan penjualan pascapanen.
Revolusi
Hijau di Indonesia memiliki beberapa keuntungan dan kelemahan bagi masyarakat
Indonesia yaitu,
a.
Keuntungan:
1)
Masalah
pangan nasional teratasi.
2)
Menenal
aneka jenis tanaman.
3)
Ditemukan
bibit unggul.
4)
Keseejahteraan
petani makin baik.
5)
Pendapatan
petani meningkat.
- Kelemahan:
1)
Pencemaran
lingkungan yang disebabkan oleh pengunaan pupuk buatan dan pestisida hijau
secara berlebihan.
2)
Berkurangnya
keanekaragaman genetika jenis tanaman tertentu.
3)
Kemampuan
daya produksi tanah makin turun.
4)
Timbul
urbanisasi.
5)
Pencemaran
tanah.
Adapun
usaha yang dilakukan pemerintah Orde Baru untuk membatasi kelemahan di atas
adalah dengan cara,
1) Membasmi serangga dan hama
tanaman secara biologi.
2)
Menggunakan
pupuk buatan, yaitu pupuk kandang dan pupuk hijau.
3)
Menerapkan
sistem rotasi tanam, yaitu menanam tanaman secara bergantian.
Dampak Revolusi Hijau dan Industrialisi
bagi Masyarakat Indonesia pada Masa Orde Baru
Kebijakan
modernisasi pertanian di Indonesia pada masa Orde Baru, yang sering dikenal
dengan sebutan Revolusi Hijau merupakan proses memodernisasikan pertanian gaya
lama menjadi pertanian gaya modern dengan melakukan pengembangan bibit unggul
jenis IR dari IRRI. Hal ini telah mengubah pola pertanian subsistensi menuju
pertanian berbasis kapital dan komersial. Untuk mendukung komersial tersebut,
dilakukan dengan cara pembangunan sistam ekonomi modern, pembangunan pabrik
pupuk nasional, dan pendirian Koperasi Unit Desa (KUD). Pelaksanaan Revolusi
Hijau dan industrialisasi di Indonesia memberikan dampak positif dan negatif
yaitu,
a.
Dampak Positif
1)
Lapangan
pekerjaan, khususnya pertanian lebih terbuka.
2)
Lahan
pertanian menjadi luas.
3)
Pendapatan
para petani mengalami peningkatan, tercapainya efisiensi, dan efektivitas dalam
pengelolaan pertanian.
4)
Peningkatan
kualitas hasil pertanian.
5)
Peningkatan
kualitas hasil produksi dan penjualan hasil pertanian.
- Dampak Negatif
1)
Munculnya kesenjangan sosial antara petani kaya dan
miskin akibat perbedaan ekonomi.
2)
Sistem
kekerabatan pada masing-masing lapisan masyarakat mulai memudar.
3)
Masyarakat
memiliki budaya industri yang berupa budaya konsumtif.
4)
Munculnya
kesengajaan ekonomi yang nampak dari adanya kemiskinan, kemelaratan, tingkat
kriminalitas yang tinggi, dan kenakalan remaja.
5)
Pencemaran
lingkungan yang tinggi.
ini yang aku cari, makasih gan artikelnya.
BalasHapussharing juga ni, dengar-dengar blog jokowarino.com tempat berbagi informasi mengenai pertanian indonesia adalah blog baru yang cukup bagus menyediakan referensi seputar pertanian, sesuai dengan namanya jokowarino.com tempat berbagi informasi mengenai pertanian indonesia memang tidak hanya membahas teori saja, namun infonya juga bersifat aplikatif, karena itulah kadang juga saya mengunjunginya DISINI>> jokowarino.com tempat berbagi informasi mengenai pertanian indonesia
Revolusi Hijau tak ubahnya sebagaibracun bagi kelangsungan hidup para petani-petani di pedesaan. dengan adanya revolusi hijau, mereka dipaksa membeli bibit, pupuk yang telah disediakan oleh negara-negara kaya. dalam artian, revolusi hijau membuat petani kehingan kedaulatan atas tanahnya sendiri. proses pertanian dengan cara tradisional telah ditinggalkan demi keserakahan negara-negara kaya saja yang memanfaatkan revolusi hijau untuk berdagang dan memperkaya diri.
BalasHapusMakasih ^_^
BalasHapusRevolusi hijau itu adalah upaya pemerintah untuk mengatasi masalah rakyatnya......
BalasHapusDampak negatifnya karena kita sendiri terkadang kurang bijaksana dalam menggunakan pupuk dan pestisida pabrik.....
mari tingkatkan kreatifitas kita agar tidak terlalu tergantung pada pupuk dan pestisida pabrik.....
LUMAYAN BAGUS,
BalasHapustapi besok kalok sharing harus lebih jelas dan lengkap lagi oke
Makasih. Udah ngebantu banget buat tugasku. Ada refrensi lain dr buku🙏
BalasHapusModernisasi dalam arti perubahan ke tatanan nilai-nilai yang lebih baik itu memang diperlukan, tetapi jangan sepenuhnya meniru/diatur oleh "barat". Ketergantungan ke "barat" harus dihindari, kita harus berusaha berdiri di atas kaki kita sendiri.
BalasHapusBerkat adanya repolusi hijau setiap negara mencapai swasembada artinya kecukupan pangan bagi detiap negara. Dengan adanya repolusi hijau tinkat pertanian semakin membaik karena tumbuh dan berkembang cukup cepat. Tetapi dampak yang di hasilkan dari repolusi hijau tersebut sangat besar yaitu dari segi pengunaan pupuk berlebihan sehinga dapat merusah huru-hara tanah. Sehinga tinkat kesuburan tanah semakin berkurang
BalasHapussangat membantu sekali, terimakasih
BalasHapus