Senin, 01 Juli 2013

masa orde baru

 Pemerintahan Orde Baru

Orde Baru adalah suatu tatanan seluruh perikehidupan rakyat, bangsa dan negara yang diletakkan kembali kepada pelaksanaan Pancasila dan DUD 1945 secara murni dan konsekuen. Dengan kata lain, Orde Baru adalah suatu orde yang mempunyai sikap dan tekad untuk mengabdi pada kepentingan rakyat dan nasional dengan dilandasi oleh semangat dan jiwa Pancasila serta UUD 1945. Lahirnya Orde Baru diawali dengan dikeluarkannya Surat Perintah 11 Maret.1966. Dengan demikian, Surat Perintah11 Maret (Supersemar) sebagai tonggak lahirnya Orde Baru.
Setelah pemberontakan PKI digagalkan, tokoh-tokoh PKI yang berhasil meloloskan diri dari Jakarta ke berbagai daerah. Mereka masih terus melakukan propaganda dan gerakan-gerakan yang menentang. Di samping itu, kondisi perekonomian Indonesia yang cukup memprihatinkan memperbesar tuntutan rakyat terhadap pemerintah untuk segera menyelesaikannya. Akhirnya, timbul kesatuan-kesatuan aksi yang dipelopori oleh para mahasiswa di antaranya KAMI, KAPPI, KABI, KASI, KANI, dan KAGI. Berbagai kesatuan tersebut menuntut penyelesaian politis terhadap mereka yang terlibat G30S/PKI. Kesatuan-kesatuan aksi itu membentuk kesatuan barisan yang disebut Front Pancasila. Tanggal 10 Januari 1966 dengan dipelopori oleh para mahasiswa, Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) mengadakan demonstrasi besar-besaran di Universitas Indonesia. Para demonstran menyampaikan Tri Tuntutan Rakyat kepada pemerintah. Isi tiga tuntutan rakyat yang dikenal dengan Tritura adalah,
1.     BubarkanPKI.
2.   Pembersihan Kabinet Dwikoradari unsur-unsur PKI.
3.   Turunkan harga.
Pada tanggal 15 Januari 1966 diadakan sidang paripurna Kabinet Dwikora di Istana Bogor. Dalam sidang itu hadirpara wakil mahasiswa. Presiden Soekarno menuduh bahwa aksi-aksi mahasiswa itu didalangi oleh CIA (Central Intelligent Agency) Amerika Serikat, kemudian pada tanggal 21 Februari 1966 Presiden Soekarno mengumumkan perubahan kabinet. Ternyata perubahan itu tidak memuaskan hati rakyat karena banyaktokoh yang diduga terlibat dalam G30S masih berada di dalam kabinet baru yang terkenal dengan sebutan Kabinet Seratus Menteri. Pada saat pelantikan kabinet tanggal 24 Februari 1966, para mahasiswa, para pelajar, dan pemuda memenuhi jalan-jalan menuju Istana Merdeka.
Aksi itu dihadang oleh Pasukan Cakrabirawa dan menyebabkan terjadinya bentrokan. Dalam perlstiwa itu, seorang mahasiswa Universitas Indonesia yang bernama Arief Rahman Hakim gugur. Dengan gugurnya Arief Rahman Hakim, maka suasana demonstrasi makin memanas. Upaya perjuangan tentara dan penentangan terhadap Orde Lama terus berlangsung. Pada tanggal 11 Maretl 966, secara resmi Presiden Soekarno mengeluarkan surat perintah kepada Letjen Scenario atas nama presiden untuk mengambil tindakan gund terjaminnya keamanan dan kertetiban serta kestabilan pemerintah. Surat perintah itu kemudian dikenal dengan sebutan Supersemar 1966. Bag! Letjen Soeharto, surat tersebut merupakan sumber hukum untuk mengambil langkah-langkah yang penting dan memberikan arah baru bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Stabilitas nasional, yang pada waktu' itu mengalami gangguan akibat adanya dominasi PKI dalam politik pemerintah yang mencapai puncaknya: pada peristiwa G30S/PKI, berusaha dipulihkan kembali. Usaha pemulihan itu dilakukan antara lain dengan dikeluarkannya surat keputusan pembubaran PKI sejak tanggal 12 Maret 1966 yang kemudian diperkuat dengan dikeluarkannya Ketetapan MPRS No. XXV/MPRS/1966. Sejak 11 Maret 1966 bangsa Indonesia memulai perjalanan dan perjuangan baru yang kemudian dikenal dengan masa Orde Baru. Pada hakikatnya, Orde Baru merupakan suatu sikap mental yang bertujuan menciptakan tata kehidupan sosial, politik, ekonomi, dan kultural yang dijiwai oleh Pancasila dan UUD 1945 yang murni dan konsekuen. Hal-hal yang diperjuangkan dalam Orde Baru adalah,
1.     Sikap mental yang positif untuk menghentikan dan mengoreksi segala penyimpangan atau
penyelewengan terhadap pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945.
2.     Masyarakat yang adil dan makmur, baik materiil maupun spiritual melalui pembangunan.
3.     Sikap mental mengabdi kepada kepentingan rak'yat serta melaksanakan Pancasila dan UUD 1945
secara murni dan konsekuen.
Melalui hal-hal yang diperjuangkannya itu, Orde Baru menghendaki,
1.     Suatu tata pikir yang lebih nyata dan tepat guna tanpa meninggalkan idealisme perjuangan.
2.   Mengutamakan kepentingan nasional.
3.     Tata susunan negara yang lebih baik dan stabil.
4.     Pimpinan dan pemerintahan yang kuat.
5.     Utamakan konsolidasi ekonomi dan sosial di dalam negeri.
6.     Pelaksanaan cita-cita demokrasi politik dan demokrasi ekonomi yang sungguh-sungguh.
Landasan perjuangannya adalah,
1.     Landasan idiil yaitu Pancasila.
2.     Landasan konstitusional yaitu UUD 1945.
3.     Landasan operasional yaitu Ketetapan-Ketetapan MPRS/MPR.
Asas-asas Pembangunan Nasional:
1.     Asasmanfaat
2.     Asas usaha bersama dan keluarga
3.     Asas demokrasi
4.     Asas adil dan merata
5.   Asas perkehidupan dan kesinambungan                                                                                    
6.     Asas kesadaran hukum
7.     Asas kepercayaan pada diri-sendiri

Program Perjuangan Orde Baru

       Untuk mencapai apa yang diperjuangkan dan apa yang dikehendakinya, Orde Baru memerlukan adanya kejelasan arah dan usaha serta ukuran-ukuran Garis-garis besar haluan Negara (GBHN). Dalam pelaksanaanya, diwujudkan melalui pembangunan di segala bidang. Pelaksanaan pembangunan tidak mungkin dapat dilaksanakan dengan lancar tanpa adanya stabilitas nasional yang mantap.
       Oleh karena itu, Orde Baru langsung berusaha mewujudkan stabilitas politik sekaligus stabilitas ekonomi. Programnya bertujuan untuk :
1.    Memperbaiki penghidupan rakyat, terutama dibidang sandang dan pangan
2.    Melaksanakan politik luar negeri yang bebas dan aktif untuk kepentingan nasional
3.    Melanjutkan perjuangan antiimperialisme dan kolonialisme dalam segala bentuk dan manifestasinya.
       Pada masa Orde Baru, kegiatan pembangunan secara bertahap segera dilaksanakan. Berbagai persiapan mulai diupayakan. Pada tanggal 21-30 Maret 1968 diadakan sidang umum V MPRS. Sidang ini menghasilkan beberapa ketetapan antara lain :
1.    Jendral Soeharto diangkat sebagai presiden RI
2.    Akan dibentuk cabinet pembangunan
       Sebagai pelaksanaan ketetapan MPRS tahun 1968 tersebut, dibentuklah Kabinet Pembangunan I, Kabinet ini bertugas melaksanakan lima macam program yang disebut pancakrida.
Isi pancakrida yaitu :
1.    Menciptakan ketenangan politik
2.    Menysun dan merencanakan Repelita (Rencana Pembangunan Lima Tahun)
3.    Melaksanakn pemilihan umum
4.    Mengadakan pembersihan terhadap aparatur Negara
5.    Mengikis habis sisa-sisa G30S/PKI dan penyelewengan-penyelewengan terhadap Pancasila.
       Program Kabinet Pembangunan I dapat dilaksanakan dengan baik. Stabilitas politik berhasil diciptakan. Pembersihan terhadap G30S/PKI dapat dilaksanakan dengan baik, termasuk menanggulangi penyelewengan-penyelewengan terhadap Pancasila. Bermodal stabilitas nasional, pembangunan nasional Indonesia disegala bidang dapat dilaksanakan. Tujuan pembangunan nasional dalah mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur secara merata, baik materiil maupun spiritual berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Untuk mencapai tujuan pembangunan nasional, pembangunan perlu direncanakan secara bertahap. Tahapan-tahapan pembangunan yang yang dikenal dengan (Rencana Pembangunan Lima Tahun) I sampai dengan V. Repelita I sampai dengan V yang berlangsung selama 25 tahun itu di kenal sebagai Pembangunan Jangka Panjang tahap I. Rencana selanjutnya adalah pembangunan selama 25 tahun ke depan yang disebut Pembangunan Jangka Panjang tahap II. Setiap tahapan dilaksanakan selama 5 tahun, yaitu Pelita. Pelaksanaan Pelita selama 25 tahun I (Pembangunan Jangka Panjang tahap, PJPT I) adalah sebagai berikut :
1.    Pelita I (1 April 1969-31 Maret 1974) sektor pertanian dan industri dititikberatkan pada industri
mendukung sector pertanian. Pelita I telah menunjukkan hasil-hasil yang cukup menggembirakan antara lain produksi beras telah meningkat dari 11,32 juta ton menjadi 14 juta ton. Pertumbuhan ekonomi rata-rata 3 % menjadi 6,7 % per tahun. Pendapatan rata-rata penduduk (pendapatan perkapita) dari 80 Dollar Amerika menjadi dapat ditingkatkan menjadi 170 Dollar Amerika. Tingkat inflasi dapat ditekan menjadi 47.8 persen pada akhir Pelita II (1973/1974).
2.    Pelita II (1 April 1974-31 Maret 1979) dengan strategi dasar diarahkan pada pencapaian pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, stabilitas nasional, dan pemerataan pembangunan dengan penekanan pada sektor pertanian dan pengembangan industri yang mengolah bahaan mentah menjadi bahan baku.
3.    Pelita III (1 April 1979-31 Maret 1984) yakni dengan titik berat pembangunan pada sektor pertanian menuju swasembada pangan dan meningkatkan industri mengolah bahan baku menjadi bahan jadi.
4.    Pelita IV (1 April 1984-31 Maret 1989) dengan titik berat di sektor pertanian untuk memanfaatkan swasembada pangan dan meningkatkan produksi hasil pertanian lainnya. Pembangunan sektor industri meliputi industri yang menghasilkan barang ekspor, industri yang banyak menyerap tenaga kerja, industri pengolahan hasil pertanian , dan industri yang dapat menghasilkan mesin-mesin industr
5.    Pelita IV (1 April 1989-31 Maret 1994) sektpr pertanian dan industri diprogramkan untuk dapat menghasilkan barang ekspor industri yang menyerap banyak tenaga kerja, baik industri yang mampu mengolah hasil pertanian dan swasembada pangan, serta industri yang dapat menghasilkan barang-barang industri.
6.   Pelita VI (1 April 1994-31 Maret 1998) sektor pertanian dan industri yang dititikberatkan pada pembangunan industri nasionaal yang mengarah pada penguatan dan pendalaman struktur industri didukung kemampuan teknologi yang makin meningkat.
Walaupun setiap Pelita memiliki arah pembangunan yang berbeda,, akan tetapi semuanya memiliki tujuan yang sama. Tujuan Pelita secara umum adalah sebagai berikut :
1.    Meningkatkan taraf hidup, kecerdasan, dan kesejahterann rakyat
2.    Keletakkan landasan yang kuat untuk tahap pembangunan selanjutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar