Pemerintahan Orde Baru
Orde Baru
adalah suatu tatanan seluruh perikehidupan rakyat, bangsa dan negara yang
diletakkan kembali kepada pelaksanaan Pancasila dan DUD 1945 secara murni dan
konsekuen. Dengan kata lain, Orde Baru adalah suatu orde
yang mempunyai sikap dan tekad untuk mengabdi pada kepentingan rakyat dan nasional dengan dilandasi oleh semangat dan jiwa Pancasila
serta UUD 1945. Lahirnya Orde Baru diawali dengan
dikeluarkannya Surat Perintah 11 Maret.1966. Dengan demikian, Surat Perintah11 Maret (Supersemar) sebagai tonggak lahirnya Orde Baru.
Setelah
pemberontakan PKI digagalkan, tokoh-tokoh PKI yang berhasil meloloskan diri
dari Jakarta ke berbagai daerah. Mereka masih
terus melakukan propaganda dan gerakan-gerakan yang menentang. Di samping itu, kondisi perekonomian Indonesia yang cukup memprihatinkan
memperbesar tuntutan rakyat terhadap pemerintah untuk
segera menyelesaikannya. Akhirnya, timbul kesatuan-kesatuan aksi yang dipelopori oleh para mahasiswa di antaranya KAMI, KAPPI, KABI,
KASI, KANI, dan KAGI. Berbagai kesatuan tersebut menuntut penyelesaian politis
terhadap mereka yang terlibat G30S/PKI. Kesatuan-kesatuan
aksi itu membentuk kesatuan barisan yang disebut Front Pancasila. Tanggal 10 Januari 1966 dengan dipelopori oleh para mahasiswa, Kesatuan
Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) mengadakan demonstrasi
besar-besaran di Universitas Indonesia. Para demonstran menyampaikan Tri Tuntutan Rakyat kepada pemerintah. Isi tiga tuntutan
rakyat yang dikenal dengan Tritura adalah,
1.
BubarkanPKI.
2. Pembersihan Kabinet Dwikoradari unsur-unsur PKI.
3. Turunkan harga.
Pada tanggal 15 Januari 1966
diadakan sidang paripurna Kabinet Dwikora di Istana Bogor. Dalam sidang itu hadirpara wakil mahasiswa. Presiden Soekarno menuduh bahwa
aksi-aksi mahasiswa itu didalangi oleh CIA (Central Intelligent Agency) Amerika
Serikat, kemudian pada tanggal 21 Februari 1966
Presiden Soekarno mengumumkan perubahan kabinet. Ternyata perubahan itu tidak
memuaskan hati rakyat karena banyaktokoh yang diduga
terlibat dalam G30S masih berada di dalam kabinet baru yang terkenal dengan sebutan Kabinet Seratus Menteri. Pada saat
pelantikan kabinet tanggal 24 Februari 1966, para
mahasiswa, para pelajar, dan pemuda memenuhi jalan-jalan menuju Istana Merdeka.
Aksi itu dihadang oleh Pasukan
Cakrabirawa dan menyebabkan terjadinya bentrokan. Dalam perlstiwa itu, seorang mahasiswa Universitas Indonesia yang bernama Arief Rahman
Hakim gugur. Dengan gugurnya Arief Rahman Hakim,
maka suasana demonstrasi makin memanas. Upaya perjuangan tentara dan penentangan terhadap Orde Lama terus berlangsung. Pada tanggal 11
Maretl 966, secara resmi Presiden Soekarno mengeluarkan
surat perintah kepada Letjen Scenario atas nama presiden untuk mengambil
tindakan gund terjaminnya keamanan dan kertetiban serta kestabilan pemerintah.
Surat perintah itu kemudian dikenal dengan sebutan
Supersemar 1966. Bag! Letjen Soeharto, surat tersebut merupakan sumber hukum untuk mengambil langkah-langkah yang penting dan
memberikan arah baru bagi kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Stabilitas nasional, yang pada waktu' itu mengalami gangguan akibat adanya dominasi PKI dalam politik
pemerintah yang mencapai puncaknya: pada peristiwa G30S/PKI,
berusaha dipulihkan kembali. Usaha pemulihan itu dilakukan antara lain dengan dikeluarkannya surat keputusan pembubaran PKI sejak tanggal 12
Maret 1966 yang kemudian diperkuat dengan dikeluarkannya
Ketetapan MPRS No. XXV/MPRS/1966. Sejak 11 Maret 1966 bangsa Indonesia memulai perjalanan dan perjuangan baru yang kemudian dikenal
dengan masa Orde Baru. Pada hakikatnya, Orde Baru
merupakan suatu sikap mental yang bertujuan menciptakan tata kehidupan sosial,
politik, ekonomi, dan kultural yang dijiwai oleh Pancasila dan UUD 1945 yang
murni dan konsekuen. Hal-hal yang
diperjuangkan dalam Orde Baru adalah,
1.
Sikap mental yang positif untuk
menghentikan dan mengoreksi segala penyimpangan atau
penyelewengan terhadap pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945.
penyelewengan terhadap pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945.
2.
Masyarakat yang adil dan makmur,
baik materiil maupun spiritual melalui pembangunan.
3.
Sikap mental mengabdi kepada
kepentingan rak'yat serta melaksanakan Pancasila dan UUD 1945
secara murni dan konsekuen.
secara murni dan konsekuen.
Melalui hal-hal yang diperjuangkannya itu, Orde Baru menghendaki,
1.
Suatu tata pikir yang lebih nyata
dan tepat guna tanpa meninggalkan idealisme perjuangan.
2.
Mengutamakan kepentingan
nasional.
3.
Tata susunan negara yang lebih
baik dan stabil.
4.
Pimpinan dan pemerintahan yang
kuat.
5.
Utamakan konsolidasi ekonomi dan
sosial di dalam negeri.
6.
Pelaksanaan cita-cita demokrasi
politik dan demokrasi ekonomi yang sungguh-sungguh.
Landasan perjuangannya adalah,
Landasan perjuangannya adalah,
1.
Landasan idiil yaitu Pancasila.
2.
Landasan konstitusional yaitu
UUD 1945.
3.
Landasan operasional yaitu
Ketetapan-Ketetapan MPRS/MPR.
Asas-asas Pembangunan Nasional:
Asas-asas Pembangunan Nasional:
1.
Asasmanfaat
2.
Asas usaha bersama dan keluarga
3.
Asas demokrasi
4.
Asas adil dan merata
5.
Asas perkehidupan dan
kesinambungan
6.
Asas kesadaran hukum
7.
Asas kepercayaan pada
diri-sendiri
Program Perjuangan
Orde Baru
Untuk mencapai apa yang diperjuangkan dan
apa yang dikehendakinya, Orde Baru memerlukan adanya kejelasan arah dan usaha
serta ukuran-ukuran Garis-garis besar haluan Negara (GBHN). Dalam
pelaksanaanya, diwujudkan melalui pembangunan di segala bidang. Pelaksanaan
pembangunan tidak mungkin dapat dilaksanakan dengan lancar tanpa adanya
stabilitas nasional yang mantap.
Oleh karena itu, Orde Baru langsung berusaha mewujudkan
stabilitas politik sekaligus stabilitas ekonomi. Programnya bertujuan untuk :
1. Memperbaiki penghidupan rakyat,
terutama dibidang sandang dan pangan
2. Melaksanakan politik luar negeri yang
bebas dan aktif untuk kepentingan nasional
3. Melanjutkan perjuangan
antiimperialisme dan kolonialisme dalam segala bentuk dan manifestasinya.
Pada masa Orde Baru, kegiatan pembangunan secara bertahap
segera dilaksanakan. Berbagai persiapan mulai diupayakan. Pada tanggal 21-30
Maret 1968 diadakan sidang umum V MPRS. Sidang ini menghasilkan beberapa
ketetapan antara lain :
1. Jendral Soeharto diangkat sebagai
presiden RI
2. Akan dibentuk cabinet pembangunan
Sebagai pelaksanaan ketetapan MPRS tahun 1968 tersebut,
dibentuklah Kabinet Pembangunan I, Kabinet ini bertugas melaksanakan lima macam
program yang disebut pancakrida.
Isi pancakrida yaitu :
1. Menciptakan ketenangan politik
2. Menysun dan merencanakan Repelita
(Rencana Pembangunan Lima Tahun)
3. Melaksanakn pemilihan umum
4. Mengadakan pembersihan terhadap
aparatur Negara
5. Mengikis habis sisa-sisa G30S/PKI dan
penyelewengan-penyelewengan terhadap Pancasila.
Program Kabinet Pembangunan I dapat dilaksanakan dengan baik.
Stabilitas politik berhasil diciptakan. Pembersihan terhadap G30S/PKI dapat
dilaksanakan dengan baik, termasuk menanggulangi penyelewengan-penyelewengan
terhadap Pancasila. Bermodal stabilitas nasional, pembangunan nasional
Indonesia disegala bidang dapat dilaksanakan. Tujuan pembangunan nasional dalah
mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur secara merata, baik materiil maupun
spiritual berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Untuk mencapai tujuan pembangunan
nasional, pembangunan perlu direncanakan secara bertahap. Tahapan-tahapan
pembangunan yang yang dikenal dengan (Rencana Pembangunan Lima Tahun) I sampai
dengan V. Repelita I sampai dengan V yang berlangsung selama 25 tahun itu di kenal
sebagai Pembangunan Jangka Panjang tahap I. Rencana selanjutnya adalah
pembangunan selama 25 tahun ke depan yang disebut Pembangunan Jangka Panjang
tahap II. Setiap tahapan dilaksanakan selama 5 tahun, yaitu Pelita. Pelaksanaan
Pelita selama 25 tahun I (Pembangunan Jangka Panjang tahap, PJPT I) adalah
sebagai berikut :
1. Pelita I (1 April 1969-31 Maret 1974)
sektor pertanian dan industri dititikberatkan pada industri
mendukung sector pertanian.
Pelita I telah menunjukkan hasil-hasil yang cukup menggembirakan antara lain
produksi beras telah meningkat dari 11,32 juta ton menjadi 14 juta ton.
Pertumbuhan ekonomi rata-rata 3 % menjadi 6,7 % per tahun. Pendapatan rata-rata
penduduk (pendapatan perkapita) dari 80 Dollar Amerika menjadi dapat
ditingkatkan menjadi 170 Dollar Amerika. Tingkat inflasi dapat ditekan menjadi
47.8 persen pada akhir Pelita II (1973/1974).
2.
Pelita
II (1 April 1974-31 Maret 1979) dengan strategi dasar diarahkan pada pencapaian
pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, stabilitas nasional, dan pemerataan
pembangunan dengan penekanan pada sektor pertanian dan pengembangan industri
yang mengolah bahaan mentah menjadi bahan baku.
3.
Pelita
III (1 April 1979-31 Maret 1984) yakni dengan titik berat pembangunan pada
sektor pertanian menuju swasembada pangan dan meningkatkan industri mengolah
bahan baku menjadi bahan jadi.
4.
Pelita
IV (1 April 1984-31 Maret 1989) dengan titik berat di sektor pertanian untuk
memanfaatkan swasembada pangan dan meningkatkan produksi hasil pertanian
lainnya. Pembangunan sektor industri meliputi industri yang menghasilkan barang
ekspor, industri yang banyak menyerap tenaga kerja, industri pengolahan hasil
pertanian , dan industri yang dapat menghasilkan mesin-mesin industr
5. Pelita IV (1 April 1989-31 Maret 1994) sektpr
pertanian dan industri diprogramkan untuk dapat menghasilkan barang ekspor
industri yang menyerap banyak tenaga kerja, baik industri yang mampu mengolah
hasil pertanian dan swasembada pangan, serta industri yang dapat menghasilkan
barang-barang industri.
6. Pelita VI (1 April 1994-31 Maret 1998) sektor
pertanian dan industri yang dititikberatkan pada pembangunan industri nasionaal
yang mengarah pada penguatan dan pendalaman struktur industri didukung
kemampuan teknologi yang makin meningkat.
Walaupun setiap Pelita memiliki arah pembangunan yang
berbeda,, akan tetapi semuanya memiliki tujuan yang sama. Tujuan Pelita secara
umum adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan
taraf hidup, kecerdasan, dan kesejahterann rakyat
2. Keletakkan
landasan yang kuat untuk tahap pembangunan selanjutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar