Senin, 01 Juli 2013

Kerajaan Banten


     Kerajaan Banten
a. Letak kerajaan
Secara Geografis, Kerajaan Banten terletak di daerah Jawa Barat bagian Utara.Kerajaan Banten  menjadi penguasa jalur perdagangan dan pelayaran yang melalui Selat Sunda . Bahkan karena kemajuan perdagangan, Kerajaan Banten berkembang menjadi sebuah kerajaan besar di Jawa, bahakan menjadi saingan VOC.
b.Kehidupan politik
Berdirinya Kerajaan Banten berawal dari adanya ekspansi Demak ke Barat. Menghadapi ekspansi Demak yang terus meluas, Kerajaan pajajaran mengadakan perjanjian kerja sama dengan portugis. Untuk itu di bawah pimpinan Fatahilah, Demak mengadakan penyerbuan ke pajajaran. Setelah berhasil dalam penyerangan tersebut, Fatahillah mendirikan kerajaan Banten. Namun, oleh fatahillah kekuasaan Banten diserahkan kepada anaknya, yaitu sultan Hasanuddin, sedangkan fatahillah ke cirebon,
Beriku ini raja-raja yang pernah memerintah di banten :
1) Sultan Hasanuddin ( 1552-1570 )
Dibawah pemerintahannya, Banten mengalami kemajuan yang pesat dan wilayahnya meliputi Sunda Kelapa, Bengkulu, dan Lampung. Dengan menduduki daerah Lampung, maka Banten merupakan penguasa tunggal jalur lalu lintas pelayaran perdagangan Selat Sunda sehingga setiap perdagangan yang melewati Selat Sunda sehingga setiap perdagangan yang melewati Selat Sunda diwajibkan untuk melakuakn kegiatan di Banten.
Berikut ini faktor-faktor yang mendorong perkembangan Banten:
a)     Jatunya Maluku ke tangan Portugis
b)    Letak Banten sangat strategis di tepi Selat sunda dan menjadi penguasa jalur perdagangan yang melalui Selat Sunda.
c)     Banten mempunyai barang ekspor yang penting, yaitu lada
d)    Banten terletak di teluk Banten dan memiliki pellabuhan yang memenuhi syarat-syarat sebagai pelabuhan yang baik.
2.     Maulana Yusuf ( 1570-1580 )
Pada masa pemerintahannya, Banten berhasil menaklukkan Pajajaran dan mengislamkan seluruh penduduknya, sehingga runtuhlah Kerajaan Hindu di Jawa Barat. Ia juga berupaya memajukan pertanian dan perairan.
3.     Maulana Muhammad bergelar Kanjeng Ratu   Banten ( 1580-1640 )Pada tahun 1586, Kanjeng Ratu Banten memimpin serangan dan menaklukkan palembang dengan tujuan menduduki bandar-bandar perdagangan yang terletak dekat Selat Malaka. Namun, mengalami kegagalan bahkan beliau wafat dalam pertempuran.
4.     Abdul Mufakir ( 1586-1640 )
Pada saat pemerintahannya, datanglah orang belanda untuk yang pertama kalinya di bawah pimpinan Cornelis de Houtman. Tujuan utamanya untuk membeli rempah-rempah.
5.     Sultan Ageng Tirtayasa ( 1651- 1692 )
Di bawah pemerintahanya, Banten mengalami kejayaan. Ia berhasil membangun kembali perdagangannya dan berusaha mengadakan perlawanan terhadap kedudukan Belanda. Pada tahun 1676, Sultan Ageng mengakat putranya yang bernama Sultan Haji menjadi raja pembantu. Sultan Haji cenderung bekerja sama dengan Belanda. Oleh karena itu, Sultan Ageng menarik kembali tahta tersebut. Namun dengan dukungan belanda, Sultan Haji berusaha mempertahankan tahta tersebut. Terjadilah perang saudara antara ayah dan anaknmya. Karena Sultan haji mendapat bantuan Belanda, maka Sultan  Ageng dapat dikalahkan. Kemenangan Sultan Haji tersebut merupakan awal kehancuran Banten.
a.     Kehidupan ekonomi
Kehidupan ekonomi rakyat Banten banyak ditopang dari sektor perdagangan karena sebagai pusat pelayaran dan perdagangan Banten memiliki ekspor, yaitu lada.
b.    Kehidupan social
Kehidupan sosial masyarakat Banten didasarkan pada hukum-hukum yang berlaku dalam ajaran Islam Pengaruh Isam makin berkembang stelah Banten mengalahkan Pajajaran.Kehidupan sosial Kerajaan Banten di Bawah pemerintahan Sultan Agung Tirtayasa meningkat pesat karena ia sangat memperhatinkan kehidupan rakyat dan memajukan kesejahteraanrakyat. Usaha yang ditempuh Sultan Agung Tirtayasa adalah menerapkan sistem perdagangan bebas dan mengusir Belanda dari Batavia, namun gagal.
c.     Kehidupan Budaya
Dalam bidang seni bangunn, Banten meninggalkan seni bangunan Masjid Agung banten, bangunan istana yang dibangun oleh Jan Lucas Cardeel, dan bangunan gapura-gapura di Kaibon, Banten

Tidak ada komentar:

Posting Komentar