Rabu, 02 Juli 2014

PRESTASI BELAJAR DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA



PRESTASI BELAJAR
DAN
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA


        Diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah

PSIKOLOGI PENDIDIKAN ISLAM



Dosen Pengampu :    Dr. H. ABDUL WAHIB. M.Ag



Oleh :
Mudjtahid           ( 132610000016 )


PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA JEPARA

2014


KATA PENGANTAR
            Dengan mengucapkan syukur kehadirat Allah Subhanallahu ta’ala yang senantiasa melimpahkan Rahmat-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan tugas perkuliahan yang berjudul “ Prestasi Belajar dan factor-faktor yang mempengaruhinya Sholawat  serta salam kami haturkan ke pangkuan Nabi besar Muhammad SAW. Yang mana telah membawa masyarakat yang  Jahiliyah menuju zaman Islamiyah yang sangat maju.
            Dalam menyelesaikan Tugas ini penulis banyak mendapat bantuan dan masukan dari berbagai pihak. Maka dengan setulus hati penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1.      Dr. H. Abdul Wahib .M.Ag selaku dosen pembimbing mata kuliah Psikologi Pendidikan Islam
2.      Segenap  Bapak dan Ibu Dosen Pasca Sarjana di Universitas Islam Nahdlatul Ulama ( UNISNU ) Jepara
3.      Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam penyusunan karya tulis ini.
             
              Akhirnya penulis menyadari bahwa penyusunan Tugas ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis berharap kepada seluruh pembaca untuk memberikan saran dan kritik, demi menyempurnakan tugas ini. Semoga tulisan ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.
                                                                
                                                                 Jepara, Maret 2014
                                                                                               
                                                                                                Penulis


DAFTAR ISI

BAB .I.  PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang………………………………………………...                        1
B.     Rumusan Masalah……………………………………………..             2
C.     Tujuan Pembahasan…………………………………………...             2
BAB. II. PEMBAHASAN
A.    Prestasi Belajar……………….……………………………….             3
B.     Faktor- faktor yang mempengaruhi..………………………….             4
a.       Faktor Intern………………………………………………             4
b.      Faktor Eksternal…………………………………………..             6                                 
BAB. III. PENUTUP
A.    Kesimpulan…………………………………………………….            9
B.     Saran dan Kritik……………………………………………….            9

DAFTAR PUSTAKA













BAB .I

Pendahuluan

A.    Latar Belakang

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Prestasi diartikan sebagai hasil usaha yang dicapai dari apa yang dikerjakan atau yang diusahakan. Seseorang dianggap berprestasi, jika dia telah meraih sesuatu hasil dari apa yang diusahakannya, baik karena hasil belajar, bekerja, atau berlatih keterampilan dalam bidang tertentu.Prestasi merupakan hasil nyata dari puncak pengembangan potensi diri. Prestasi hanya dapat diraih dengan mengerahkan segala kekuatan, kemampuan dan usaha yang ada dalam diri kita.
Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam prilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat. Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon.Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya. Menurut teori ini dalam belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus dan output yang berupa respon. Stimulus adalah apa saja yang diberikan guru kepada pelajar, sedangkan respons berupa reaksi atau tanggapan pelajar terhadap stimulus yang diberikan oleh guru tersebut. Proses yang terjadi antara stimulus dan respon tidak penting untuk diperhatikan karena tidak dapat diamati dan tidak dapat diukur, yang dapat diamati adalah stimulus dan respons, oleh karena itu apa yang diberikan oleh guru (stimulus) dan apa yang diterima oleh pelajar (respons) harus dapat diamati dan diukur.
Faktot adalah sesuatu hal,keadaan peristiwa dan sebagainya yang ikut menyebabkan,mempengaruhi terjadinya sesuatu
Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu ( orang, benda ) yang ikut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang / tingkah laku seseorang
 Ada banyak manfaat yang sangat berguna dalam hidup ini dapat diperoleh oleh seseorang yang memiliki prestasi belajar .Orang yang berprestasi tidak akan menyerah dalam menghadapi hambatan apapun.
Beberapa nilai budi pekerti yang dimiliki oleh mereka yang berprestasi dalam belajar ,antara lain;
1.      Beriman dan takwa.
2.      Bersikap positif
3.      Cinta ilmu dan teknologi.
4.      Cinta lingkungan
5.      Berani berkarya. Sikap inovatif dan kreatif
6.      Optimis dan realistis
7.      Tekun
8.      Berwawasan ke depan
9.      Bersemangat
Demikian beberapa nilai budi pekerti berprestasi dan upayanya yang dimiliki oleh seseorang yang selalu menjungjung tinggi kemajuan yang dicapai oleh pribadinya.
B.     Rumusan masalah
Dalam penulisan makalah ini penulis memaparkan tentang :
1.      Apa yang dimaksud Prestasi Belajar ?
2.      Apa faktor-faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar ?  


C.    Tujuan Pembahasan

1.      Untuk mengetahui hakekat Prestasi Belajar
2.      Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar




BAB II
PEMBAHASAN

A.     PRESTASI BELAJAR

Poerwadarminta (1987:322) menyatakan bahwa prestasi adalah hasil yang telah dicapai. Pernyataan ini dapat difahami bahwa prestasi adalah hasil usaha yang dicapai seseorang melalui perbuatan belajar yang memperoleh hasil dalam bentuk tingkah laku nyata dan baru.
Belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, keterampilan dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat relatif konstan dan berbekas. Hal ini bermakna bahwa belajar merupakan perubahan tingkah laku akibat adanya interaksi antara individu pada lingkungannya sehingga memperoleh pengalaman.
Jadi jelaslah bahwa Prestasi belajar dapat dikatakan sebagai ukuran kemampuan yang didapat, dicapai atau ditampilkan seseorang sebagai bukti dari usaha yang dilakukannya dalam belajar.  Oleh karena itu dapat dikatakan juga bahwa yang disebut dengan prestasi adalah kemampuan yang diperoleh dengan nilai yang tinggi. Sedangkan nilai yang sedang bahkan rendah belumlah disebut sebagai  prestasi, walaupun sebenarnya tingkatan sedang atau rendah/kurang adalah gambaran dari kemampuan atau prestasi yang dicapai seseorang. Karena kemampuan seseorang jalas tidak ada yang sama tentunya prestasinya pun juga tidak sama.
Prestasi belajar banyak diartikan sebagai seberapa jauh hasil yang telah dicapai siswa dalam penguasaan tugas-tugas atau materi pelajaran yang diterima dalam jangka waktu tertentu. Prestasi belajar pada umumnya dinyatakan dalam angka atau huruf sehingga dapat dibandingkan dengan satu criteria.
Prestasi belajar kemampuan seorang dalam pencapaian berfikir yang tinggi. Prestasi belajar harus memiliki tiga aspek, yaitu kognitif, affektif dan psikomotor. Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai sebaik-baiknya pada seorang anak dalam pendidikan baik yang dikerjakan atau bidang keilmuan. Prestasi belajar dari siswa adalah hasil yang telah dicapai oleh siswa yang didapat dari proses pembelajaran. Prestasi belajar adalah hasil pencapaian maksimal menurut kemampuan anak pada waktu tertentu terhadap sesuatu yang dikerjakan, dipelajari, difahami dan diterapkan.
Semua pelaku pendidikan (siswa, orang tua dan guru) pasti menginginkan tercapainya sebuah prestasi belajar yang tinggi, karena prestasi belajar yang tinggi merupakan salah satu indikator keberhasilan proses belajar. Namun kenyataannya tidak semua siswa mendapatkan prestasi belajar yang tinggi dan terdapat siswa yang mendapatkan prestasi belajar yang rendah. Tinggi dan rendahnya prestasi belajar yang diperoleh siswa dipengaruhi banyak faktor.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan ukuran keberhasilan kegiatan belajar siswa dalam menguasai sejumlah mata pelajaran selama periode siswa dalam menguasai sejumlah mata pelajaran selama periode tertentu yang dinyatakan dalam
B.     FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR
Menurut Slamet (2003) faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dapat digolongkan ke dalam dua golongan yaitu faktor intern yang bersumber pada diri siswa dan faktor ekstern yang bersumber dari luar diri siswa. Faktor intern terdiri dari kecerdasan atau intelegensi, perhatian, bakat, minat, motivasi, kematangan, kesiapan dan kelelahan. Sedangkan faktor ekstern terdiri dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.
Mudzakir dan Sutrisno (1997) mengemukakan  faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar secara lebih rinci, yaitu:
  1. Faktor internal (faktor dari dalam diri manusia)
Faktor ini meliputi:
1. Faktor fisiologi (yang bersifat fisik) yang meliputi:
a)      Karena sakit
b)      Karena kurang sehat
c)      Karena cacat tubuh
2. Faktor psikologi (faktor yang bersifat rohani) meliputi:
1.         Intelegensi
Setiap orang memiliki tingkat IQ yang berbeda-beda. Untuk klasifikasi umum, saat kita tidak mengetahui metode apa yang digunakan.
      MA            =Mental Age
IQ;------X 1000
       CA            = cronologikal Age

Bisa menggunakan klasifikasi dibawah ini (hasil kompromi ketiga metode diatas).
1)      70 – 79     =  Tin   gkat IQ  Rendah / keterbelakangan Mental
2)      80 – 90      =  Tingkat IQ Rendah masih Normal ( Dull Normal )
3)      91 – 110    =  Tingkat IQ Normal atau Rata-rata
4)      111 – 120  = Tingkat IQ Tinggi kategori Normal (Bright Normal)
5)      120 – 130 =   Tingkat IQ Superior  
6)      131 atau lebihTingkat IQ Sangat Superior atau Jenius


2.      Bakat
Bakat adalah potensi atau kecakapan dasar yang dibawa sejak lahir. Setiap individu mempunyai bakat yang berbeda-beda. Seseorang akan lebih mudah mempelajari sesuatu yang sesuai dengan bakatnya. Apabila seseorang harus mempelajari sesuatu yang tidak sesuai dengan bakatnya, ia akan cepat bosan, mudah putus asa dan tidak senang. Hal-hal tersebut akan tampak pada anak suka mengganggu kelas, berbuat gaduh, tidak mau pelajaran sehingga nialinya rendah.
3.      Minat
Tidak adanya minat seorang anak terhadap suatu pelajaran akan timbul kesulitan belajar. Belajar yang tidak ada minatnya mungkin tidak sesuai dengan bakatnya, tidak sesuai dengan kebutuhanya, tidak sesuai dengan kecakapan dan akan menimbulkan problema pada diri anak. Ada tidaknya minat terhadap suatu pelajaran dapat dilihat dari cara anak mengikuti pelajaran, lengkap tidaknya catatan dan aktif tidaknya dalam proses pembelajaran.
4.      Motivasi
Motivasi sabagai faktor dalam (batin) berfungsi menimbulkan, mendasari dan mengarahkan perbuatan belajar. Motivasi dapat menentukan baik tidaknya dalam mencapai tujuan, sehimgga semakin besar motivasinya akan semakin besar kesuksesan belajarnya. Seorang yang besar motivasinya akan giat berusaha, tampak gigih, tidak mau menyerah dan giat membaca buku-buku untuk meningkatkan prestasinya. Sebaliknya mereka yang motivasinya lemah, tampak acuh tak acuh, mudah putus asa, perhatianya tidak tertuju pada pelajaran, suka menggangu kelas dan sering meninggalkan pelajaran. Akibatnya mereka banyak mengalami kesulitan belajar.
5.      Faktor kesehatan mental
Dalam belajar tidak hanya menyangkut segi intelek, tetapi juga menyangkut segi kesehatan mental dan emosional. Hubungan kesehatan mental dengan belajar adalah timbal balik. Kesehatan mental dan ketenangan emosi akan menimbulkan hasil belajar yang baik demikian juga belajar yang selalu sukses akan membawa harga diri seseorang. Bila harga diri tumbuh akan merupakan faktor adanya kesehatan mental. Individu di dalam hidupnya selalu mempunyai kebutuhan-kebutuhan dan dorongan-dorongan, seperti: memperoleh penghargaan, dapat kepercayaan, rasa aman, rasa kemesraan, dan lain-lain. Apabila kebutuhan itu tidak terpenuhi akan membawa masalah-masalah emosional dan akan menimbulkan kesulitan belajar.
  1. Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri seseorang, faktor ini meliputi :
1.    Lingkungan keluarga
Keluarga merupakan pusat pendidikan yang utama dan pertama. Yang termasuk faktor ini antara lain :
a)      Perhatian orang tua
Dalam lingkungan keluarga setiap individu atau siswa memerlukan perhatian orang tua dalam mencapai prestasi belajarnya. Karena perhatian orang tua ini akan menentukan seseorang siswa dapat mencapai prestasi belajar yang tinggi. Perhatian orang tua diwujudkan dalam hal kasih sayang, memberi nasihat-nasihat dan sebagainya.
b)      Keadaan ekonomi orang tua
Keadaan ekonomi keluarga juga mempengaruhi prestasi belajar siswa, kadang kala siswa merasa kurang percaya diri dengan keadaan ekonomi keluarganya. Akan tetapi ada juga siswa yang keadaan ekonominya baik, tetapi prestasi prestasi belajarnya rendah atau sebaliknya siswa yang keadaan ekonominya rendah malah mendapat prestasi belajar yang tinggi.
c)      Hubungan antara anggota keluarga
Dalam keluarga harus terjadi hubungan yang harmonis antar personil yang ada. Dengan adanya hubungan yang harmonis antara anggota keluarga akan mendapat kedamaian, ketenangan dan ketentraman. Hal ini dapat menciptakan kondisi belajar yang baik, sehingga prestasi belajar siswa dapat tercapai dengan baik pula.

2.      Lingkungan sekolah
Yang dimaksud sekolah, antara lain :
a.       Guru
b.      Faktor Fasilitas
c.       Kondisi gedung

3.      Faktor mass media dan lingkungan sosial (masyarakat)
Faktor mass media meliputi ; bioskop, tv, surat kabar, majalah, buku-buku komik yang ada di sekeliling kita. Hal-hal itu yang akan menghambat belajar apabila terlalu banyak waktu yang dipergunakan, hingga lupa tugas belajar.

4.      Lingkungan sosial
Teman bergaul berpengaruh sangat besar bagi anak-anak. Maka kewajiban orang tua adalah mengawasi dan memberi pengertian untuk mengurangi pergaulan yang dapat memberikan dampak negatif bagi anak tersebut.
Lingkungan tetangga dapat memberi motivasi bagi anak untuk belajar apabila terdiri dari pelajar, mahasiswa, dokter. Begitu juga sebaliknya, apabila lingkungan tetangga adalah orang yang tidak sekolah, menganggur, akan sangat berpengaruh bagi anak.
Aktivitas dalam masyarakat juga dapat berpengaruh dalam belajar anak. Peran orang tua disini adalah memberikan pengarahan kepada anak agar kegiatan diluar belajar dapat diikuti tanpa melupakan tugas belajarnya.
Kesehatan mental yang menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar erat kaitannya dengan religiusitas. Daradjat (Jalaluddin, 2002) menyatakan ada hubungan antara kesehatan mental dan agama. Hubungan antara kejiwaan dan agama dalam kaitannya dengan hubungan antara agama sebagai keyakinan dan kesehatan jiwa terletak pada sikap penyerahan diri seseorang terhadap suatu kekuasaan Yang Maha Tinggi. Sikap pasrah yang serupa itu diduga akan memberi sikap optimis pada diri seseorang sehingga muncul perasaan positif seperti rasa bahagia, rasa senang, puas, sukses, merasa dicintai atau rasa aman (Jalaluddin, 2002).
Religiusitas dan kebermaknaan hidup secara tidak langsung terkait karena hal itu bisa membuat manusia mengetahui sejauh mana mereka bisa menghargai hidup dan memanfaatkan hidupnya dengan berperilaku dan berbuat sesuai dengan ajaran agamanya. Secara tidak langsung agama dapat menjadikan seseorang sadar akan makna hidup dan bagaimana mereka untuk berbuat lebih baik untuk masa depan hidupnya dalam meraih prestasi. Seorang religius adalah individu yang mengerti akan hidup dan kehidupan secara lebih dalam arti lahiriah semata, yang bergerak dari dimensi vertikal kehidupan dan mentransenden hidup ini (Rini Lestari dan Purwati, 2002).










BAB  IV
PENUTUP
A.      KESIMPULAN
1.      Untuk meningkatkan mutu pendidikan perlu adanya tata kelola yang berdasarkan pada Manajemen Mutu yang berbasis Sekolah/ Madrasah
2.      Peningkatan mutu pendidikan di Indonesia mengacu pada Standar Nasional Pendidikan
3.      Pengawasan mutu sekolah dilakukan pemerintah melalui Badan Standar Nasional Pendidikan

B.       SARAN DAN KRITIK
1.      Hendaknya dalam mengembangkan Pendidikan di Indonesia mengacu pada pengunaan Manajemen Mutu Berbasis Sekolah /Madrasah dengan mengacu pada SNP
2.      Demikian makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas mata kuliah yang kami ikuti. Kalau ada saran dan kritik, kami menunggu untuk perbaikan dimasa mendatang.
3.      Kalau ada kesalahan penulisan ataupun pembahasan, harap dijadikan periksa adanya hingga tidak ada keraguan lagi dalam pembahasan ini
4.      Wabillai taufiq wal hidayah, wassalamu alaikum wr. wb










DAFTAR PUSTAKA

1.   
2.      http://collection27.blogspot.com/2013/03/mau-tahu-klasifikasi-tingkatan-iq.html
3.      Jaap Scheerens :peningkatan mutu sekolah .Jakarta, Logos,2003
4.      Abuddin Nata, Prof, Dr. M.A : Manajemen Pendidikan , Jakarta, Kencana,  2001
5.      Achmad Slamet,Dr. M.Si : manajemen sumber daya manusia, Semarang,UNNES PRESS,2007
6.      M.N.Nasution, Drs,M.Sc,A.P.U : manajemen Mutu terpadu, Bogor, Ghalia Indonesia, 2004
7.      Ahmad Rozikun M.Pd :manajemen berbasis madrasah,Jakarta, Listafariska Putra, 2008
8.      Nurkolis,Drs,M.M , manajemen berbasis sekolah , Jakarta, Gramedia Widyasarana Indonesia, 2003
9.      Syafaruddin ,manajemen mutu terpadu dalam pendidikan , Jakarta, Gramedia Widyasarana Indonesia, 2002
10.  Peraturan Pemerintah Republik Indonesia :  NOMOR 19 TAHUN 2005 tentang  STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar