Minggu, 30 Juni 2013

MANFAAT PENINGGALAN SEJARAH

Manfaat Peninggalan Sejarah
1.    Sebagai bukti yang tidak dapat dibantah kebenarannya.
Misalnya kita akan membantah bahwa nenek moyang kita bukanlah bangsa yang bodoh. Bangsa Indonesia adalah keturunan bangsa yang mempunyai daya cipta yang mengagumkan. Kalau tidak ada buktinya, kita akan disanggah orang. Dengan peninggalan sejarah itu, kita dapat buktikan bahwa bangsa Indonesia bukan bangsa yang bodoh, seperti: Candi Borobudur dan Candi Prambanan. Candi Borobudur dan Candi Prambanan yang dibangun beberapa abad yang lalu, sampai sekarang masih dikagumi orang di seluruh dunia. Candi Borobudur dan Candi Prambanan dikagumi sebagai hasil ciptaan yang luar biasa. Bahkan Candi Borobudur termasuk salah satu keajaiban dunia, yang tidak semua bangsa memiliki bangunan yang ajaib.
Contoh lain bahwa peninggalan sejarah adalah bukti yang tidak dapat dibantah kebenarannya adalah kita menyatakan bahwa bangsa Indonesia benci kepada penjajahan. Hal ini pun dapat kita buktikan dengan peninggalan sejarah, antara lain: dengan pendirian benteng-benteng di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa kaum penjajah selalu diganggu oleh perlawanan rakyat Indonesia, seperti:
a.    Benteng Victoria dan Benteng Duurstede di Maluku.
b.    Benteng Rotterdam di Ujung Pandang.
c.    Benteng Amsterdam di Manado.
d.   Benteng Speelwijk di Banten.
e.    Bénteng Vredenburg di Yogyakarta.
f.     Benteng Marlborough di Bengkulu dan lain-tam.
Jadi, benteng-benteng didirikan untuk alasan pertahanan dan keamanan merupakan bukti bahwa bangsa Indonesia selalu menentang penjajahan. Hal ini makin jelas tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 yang berbunyi: “maka penjajahan diatas dunia harus dthapuskan....”
2.    Memberikan pelajaran yang sangat berguna bagi kita.
Misalnya bahwa kemerdekaan itu sungguh tak ternilai harganya. Sebagai bangsa yang pernah dijajah, bangsa Indonesia betul-betul menghargai kemerdekaan. Bangsa Indonesia sudah merasakan betapa pahitnya dijajah oleh bangsa lain. Sungguh hina hidup sebagai bangsa yang dijajah. Jadi, melalui peninggalan, baik yang berupa teks Proklamasi maupun bendera pusaka yang dijahit Ibu Fatmawati menunjukkan suatu pengorbanan dan perjuangan yang besar dalam meraih kemerdekaan.
3.    Memajukan pariwisata dan devisa negara.
Sekarang peninggalan-peninggalan sejarah di Indonesia dijadikan objek pariwisata untuk menarik wisatawan, baik domestik maupun mancanegara yang tak ternilai harganya. Khususnya wisatawan. mancanegara, peninggalan-peninggalan sejarah kita dapat meningkatkan penghasilan devisa negara. Devisa adalah alat-alat pembayaran luar negeri yang dibutuhkan oleh setiap negara.
Dengan demikian, peninggalan sejarah membuat kita Iebih memahami séjarah, memiliki harga din sebagai bangsa maupun memiliki kebanggaan nasional sebagai bangsa Indonesia di samping secara ekonomi mendatangkan pendapatan.
Bangunan Candi
Dan berbagai ragam jejak peninggalan zaman sejarah adalah candi, suatu bangunan yang merupakan wujud akulturasi budaya India dan Indonesia. Di India, candi disebut dewa grha artinya rumah dewa. Jadi, fungsi candi sebagai tempat untuk beribadat. Di Indonesia disebut candi dihubungkan dengan candika sebutan untuk Dewi Durga sebagai dewa maut. Candika grha adalah candi untuk Dewi Durga. Maka sering di Indonesia ada candi sebagai tempat makam yang di dalamnya dikubur pripih, yaitu bermacam-macam benda sebagai lambang rohnya yang sudah bersatu dengan dewa penitisnya. Tetapi ada juga candi yang hanya sebagai tempat beribadat seperti di India.
Bagian-bagian candi, terdiri dan:
1.    Kaki candi             : bentuknya persegi dan di tengahnya ada yang ditanam pripih.
2.    Tubuh candi           : terdiri atas sebuah bilik yang isinya arca perwujudan.
3.    Atap candi             : terdiri dan tiga tingkatan, bagian atas Iebih kecil daripada puncaknya, ada Iingga atau stupa.
Dalam gaya maupun ornamennya antara candi India dengan candi Indonesia banyak perbedaannya. Menurut FDK Bosch, dasar bangunan candi ialah buku cilpa castra, tetapi sudah diubah dan disesuaikan dengan keadaan di Jawa. Pembuat candi dan patung adalah orang Indonesia yang telah mendapat didikan di India, patung di Indonesia sering merupakan patung perwujudan seorang raja, terutama di Jawa Timur. Kelompok candi ada bermacam-macam, misalnya candi negara, candi desa, candi dan biara, dan lain-lain.
Perbedaan Candi di Jawa Tengah dan di Jawa Timur
Banyak perbedaan antara candi tipe Jawa Tengah dengan Jawa Timur. Perbedaan ini karena di Jawa Timur pengaruh India makin berkurang sedangkan kebudayaan asli makin berpengaruh. Perbedaan itu ialah:
Sudut Pandang
Di Jawa Tengah
Di Jawa Timur
a.
Arah hadap
-     Ke tinur menghadap India sebagai tempat suci.
-   Ke barat nenghadap matahari yang disebut srengenge dan Sang Hyang E (pengaruh asli).
b.
Patung-patungnya
-    merupakan gantaran dewa, bentuknya lemah gemulai, gayanya tribhangga terdiri dari kepala, badan, dan kaki tidak satu garis lurus, lingkaran sinar di belakang kepala (prabhamandalanya).
-  Lebih kaku, agak tegak, ditekankan sebagai perwujudan orang sudah meninggal, lingkaran sinar di belakang seluruh tubuh.

1 komentar:

  1. Mas bro/mbak bro, mohon luangkan waktu sebentar, intip channel

    https://www.youtube.com/playlist?list=PLU6w5hjcerHPrIevKGDEvPxRwLL9eBZ-J

    Seorang rider motovlog yang mengupas peninggalan bersejarah di nusantara Indonesia,
    Upload video 3x seminggu

    BalasHapus